"Artikel Opini sebagai Sumber Inspirasi"
Tentang Karakter, Umumnya orang berpikir rumit tentang pendidikan karakter. Orang akan mulai membuat daftar panjang soal nilai apa yang harus dibangun, kemudian bagaimana metode pengajaran untuk membangunnya.
Karakter artinya sifat - sifat kejiwaan akhlaq atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, kadang artinya disamakan dengan watak / tabiat. Berkarakter artinya memiliki karakter, mempunyai kepribadian. Sifat - sifat kejiwaan tersebut tidak berada di dalam fisik namun menjadi penentu gerak fisik. Berdasarkan KBBI pengertian jiwa adalah sebagai berikut :
1. Roh yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan hidup.
2. Seluruh kehidupan batin dari perasaan, pikiran, dan angan - angan.
3. Sesuatu yang utama dan menjadi sumber tenaga dan semangat.
4. Isi yang tersirat dalam perkataan.
5. Daya hidup.
Pendidikan karakter sebenarnya adalah penajaman akal budi, sehingga kita memiliki sensor untuk mendeteksi mana yang patut dan mana yang tidak patut, kemudian membangun kebiasaan untuk selalu berpegang pada yang patut. Ketika orang tak lagi bertindak atas dasar kepatutan, maka ketidakpatutan menjadi kebiasaan, sehingga yang terjadi adalah membenarkan yang biasa, bukan membiasakan yang benar. Hal ini mengingatkan kita bahwa pendidikan karakter sangat dibutuhkan untuk suatu kelangsungan kehidupan.
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur akan berakhir. - Tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, justru kehidupan baru akan lahir. "hal - hal besar selalu dimulai dari dalam" Pohon yang tumbuh kuat subur bercabang, berdahan, beranting, berbuah lezat karena akarnya kuat sehat. Ketika akar keropos karena lalai merawat , pelan, pasti pohon akan mati, atau ada perbuatan dari luar secara sengaja mematikan pohon tersebut.
Pendekatan ibadah atau spiritual menjadi keharusan sebagai kebiasaan untuk kebenaran dan kebaikan, Spritual merupakan pupuk penyubur kekuatan dari dalam. Kekuatan dari dalam jiwa ini akan menjadi karakter positif, yang apabila dimiliki tiap pemimpin adalah menjadi penggerak kehidupan untuk kelangsungan YWHS.
1.Menunggu dibayar dulu baru dikerjakan. Hindarkan kebiasaan semacam ini, yaitu bayar setiap action yang tidak dalam wilayah kepatutan. Kebiasaan seperti ini merupakan kekuatan dari luar bukan kekuatan dari dalam. Apabila menjadi kebiasaan maka akan mengganggu kelangsungan, kelancaran lembaga dan akan terjadi pembiaran.
2.Sistem dan mekanisme yang ditetapkan di dalam YWHS merupakan alat harmonisasi untuk menyatukan keragaman komunitas. Berbagai macam ide/gagasan bertujuan agar kelangsungan, kelesetarian YWHS adalah untuk manfaat kemanusiaan yang lebih besar dengan selalu berpedoman pada tiga pilar YWHS, yaitu: Amanah, Ikhlas, Ukhuwah.
YAYASAN WACHID HASYIM SURABAYA